Mudahkan Hidupku, Hiasi Dengan Belai-Mu

Mudahkan Hidupku, Hiasi Dengan Belai-Mu

Monday, August 20, 2007

Jejak Langkah Ini

10 Agustus 2007. Satu buah tas jinjing lumayan besar, satu kardus buku-buku, dan satu buah tas punggung penuh berisi. Kalo biasanya aku pergi ke Jember sendirian, melihat bawaanku yang sebanyak itu akhirnya aku mengajak Rosi, adikku untuk ikut sekalian mbantuin mbawain barangku. Jadilah hari itu tepatnya ba’da Maghrib aku pergi ke Jember bersama Rosi. Sampai di terminal Tawangalun Jember ternyata bis Akas Asri jurusan Banyuwangi- Jember- Solo- Yogya itu sudah ada, akupun langsung naik, cari kursi dan meletakkan barang bawaan, lalu Rosi kusuruh nunggu sebentar di dalam bis sementara aku turun lagi, pingin ke toilet. Keluar dari toilet ternyata bisnya sudah jalan, untung tadi aku ngajak Rosi ikut, paling tidak dia bisa ngingetin supirnya kalo masnya masih di luar bis, dan ternyata bisnya memang nungguin aku. Waktu itu jam setengah delapan malam lebih dan bispun meninggalkan terminal, sementara Rosi pulang lagi ke Bondowoso.

11 Agustus 2007. Adzan Shubuh masih beberapa saat lagi ketika aku memasuki kompleks pondok Assalaam ini, Mahyani yang menjemput aku di pos satpam dengan sukarela ikut membawakan barangku. Pagi itu sebenarnya ada acara jalan keluarga bagi para pegawai pondok, tapi aku memilih untuk tidur, capeknya belum benar-benar hilang.

12 Agustus 2007. Jejak langkahku akhirnya memasuki medan yang baru, hari ini adalah hari pertama aku mengajar, jadwalnya di kelas 3 G MTs. Jejak langkahku akhirnya memasuki medan yang baru, hari ini aku memperkenalkan diriku seperti halnya ustadz-ustadzahku terdahulu saat pertama masuk ke kelasku. Jejak langkahku akhirnya memasuki medan yang baru, hari ini aku menuliskan materi di papan tulis seperti halnya ustadz-ustadzahku terdahulu. Jejak langkahku akhirnya memasuki medan yang baru, hari ini aku membangunkan beberapa santri yang tertidur ketika pelajaran seperti halnya ustadz-ustadzahku terdahulu.

Jejak langkah ini akhirnya memasuki medan yang baru. Yah, yang namanya perjalanan hidup memang harus dan selalu melalui tahapan-tahapan, siapapun orangnya, tidak terkecuali aku juga. Lahir, bermain-main, masuk taman kanak-kanak, berganti seragam putih-merah, pindah sekolah (SD 3 tahun di Bondowoso, sisanya di Banjarnegara). Masuk pondok Assalaam, di sini banyak hal yang mewarnai perjalananku, merasakan pisah dengan orang tua, berkenalan dengan teman-teman dari macam-macam belahan Indonesia, sempat juga diwarnai dengan nangis ketika dijenguk (pas 1 MTs), latihan bersabar dengan antri, merasakan sakitnya dipukul saat masuk sidang Bagian Bahasa, menangis lagi waktu perpisahan kelas 3 MTs. Berganti seragam putih abu-abu, jadi pengurus Bagian Bahasa, merasakan bagaimana hati ini tersayat-sayat gara-gara urusan cinta (di sini pertama kalinya aku ngerasain yang namanya jatuh cinta), merasa bangga saat menerima penghargaan waktu wisuda, apalagi keluargaku hadir. 6 tahun yang awalnya terlihat panjang, tapi ternyata terasa singkat ketika dilalui.

Kuliahnya ke luar negri rek..!! Mesir, negri ini yang kemudian menjadi pemberhentian sementaraku selanjutnya. Di sini juga banyak hal yang mewarnai lembaran perjalananku, dengan segala suka dan dukanya. Menjadi bagian dari keluarga IKMAS Mesir bagiku merupakan satu kenangan terindah seumur hidupku di negri ini, mempunyai teman-teman layaknya saudara, kakak-kakak yang baik-baik, dan juga adik-adik yang baik-baik. Selain itu, berkenalan dengan kondisi alam yang baru, berinteraksi dengan orang mesir, melihat bentuk rumah yang ‘lain dari biasanya’, makanan yang belum pernah ngerasain sebelumnya, musim dingin, musim panas. Sempat merasakan aktif di PPMI, PCI Muhammadiyah, dan tentu tak ketinggalan KSW (khusus yang satu ini, sejak masih berstatus anak baru sampai tingkat akhir), memahami bahwa sukses tidak selalu ditentukan tinggi rendahnya tingkat intelejensia, siapa yang mau berusaha dialah yang akan berhasil. Juga merasakan sedihnya ditinggal pergi selama-lamanya oleh orang-orang tercinta, Ayah, Nenek, Kakek, Paman-Bibi, tak ketinggalan seorang adik kelasku juga. 5 tahun yang awalnya terlihat panjang, dan ternyata memang benar-benar panjang (???). Senang juga akhirnya purna sudah perjuanganku di negri ini (aku tidak berniat ngambil S2 di Mesir), tapi juga sedih harus meninggalkan saudara-saudari dan sahabat-sahabat terbaikku di Mesir.

Jejak langkah ini akhirnya memasuki medan yang baru. Yah, setelah lepas dari sebuah tahapan, hidupku sekarang menapaki tahapan yang baru. Sebuah tahapan yang memang berbeda bentuk dengan sebelum-sebelumnya, tapi tetap memerlukan kemauan untuk belajar, kecermatan membagi waktu, kepintaran menjaga semangat dan motivasi, dan ketekunan untuk terus berdoa kepada-Nya mudah-mudahan dianugerahi segala macam kebaikan dan yang dikerjakan sekarang mendapat ridlo-Nya, serta memperoleh kemudahan/kelapangan dalam melangkah ke tahapan-tahapan selanjutnya.


Posted by Azhar Muhammad N.T :: 12:43 AM :: 0 Comments:

Post a Comment

---------------------------------------