Mudahkan Hidupku, Hiasi Dengan Belai-Mu

Mudahkan Hidupku, Hiasi Dengan Belai-Mu

Wednesday, August 03, 2005

Satu Dalam Damai

Perbedaan diantara kita
Pemberi warna di kehidupan
Sehingga dunia tetap berputar
Mengiringi zaman

Lihat saja di sekitar kita
Alam berpadu berjuta raga
Saling berkait menyatu diri

Atas sunnah Ilahi

Syair diatas adalah potongan lagu ‘Satu Dalam Damai’ yang dilantunkan oleh grup vokal Snada. Dalam pandangan saya nih, pesan moral yang coba disampaikan dalam bait ini adalah bahwa segala bentuk perbedaan yang ada di dunia ini baik suku, warna kulit, bahasa, gaya hidup, pola pikir, ideologi, dan sebagainya adalah sesuatu yang memang tidak bisa dihindarkan dalam kehidupan manusia. Kita ndak bisa memaksakan kehendak kita untuk mempersamakan perbedaan yang ada. Kita pasti maklum kalo berjuta-juta orang yang hidup di dunia ini pasti memiliki berjuta-juta karakter pula yang membuat dunia kita cukup berwarna. Yang satu suka gini, yang satu suka gitu. Yang satu mau ini, yang satu mau itu. Nah, disini kita lalu dituntut untuk bisa bersikap dewasa, arif, dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan yang ada. Soalnya kalo disikapi dengan asal sruduk, hasilnya juga ndak akan baik. Konflik antar suku yang pernah kita saksikan di negara kita, konflik yang terjadi karena tiap-tiap pihak terlalu memaksakan ideologinya yang berbeda, menurut saya bisa dijadikan contoh akibat dari tidak bijaknya pihak-pihak yang bertikai tersebut dalam menyikapi perbedaan yang ada.

Saya teringat dengan perkataan salah seorang senior,’kita lihat sisi positifnya’, dari sini saya lalu mengambil pelajaran bahwa ketika kita dihadapkan pada sebuah perbedaan, apapun bentuknya, seyogyanya kita bisa menghindari hal-hal negatif yang mungkin akan muncul bila kita terlalu menonjolkan perbedaan itu. Salah satu caranya adalah dengan menyadari bahwa diantara dua hal atau lebih yang berbeda, masih ada persamaan yang bisa kita tonjolkan. Menurut saya, menonjolkan persamaan ini lebih bermanfaat daripada mempersoalkan perbedaan. Contoh sederhana, selama hak kita sebagai muslim tidak diganggu, kita tak boleh bertindak tidak baik kepada non-muslim. Mereka memang berbeda agama dengan kita, namun ada persamaannya dengan kita, yaitu sama-sama manusia. Kita tak boleh menyakiti hewan dengan seenaknya. Mereka memang bukan manusia seperti kita, tapi ada persamaannya, yaitu sama-sama makhluk hidup ciptaan Allah Swt. Kita juga dilarang keras untuk menyakiti saudara kita sesama muslim. Boleh jadi ada perbedaan warna kulit, suku, ras, dan lainnya, namun ada satu hal yang mementahkan semua bentuk perbedaan itu, alaa wa huwa identitas kita sebagai orang Islam. Dalam Islam, tidak ada yang membedakan seseorang dengan yang lain dihadapan Allah Swt. kecuali ketakwaannya. Dalam hemat saya, perbedaan bisa dimanfaatkan sebagai lahan untuk saling melengkapi dan bukan untuk saling merendahkan, karena kita paham bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah Swt. Perbedaan bisa dijadikan ajang untuk belajar saling menghargai dan memahami, bukan untuk saling menjatuhkan dan menyakiti. Wallaahu a’lam bish shawaab.
(Taman Langit, 3 Agustus 2005)


Posted by Azhar Muhammad N.T :: 1:57 PM :: 0 Comments:

Post a Comment

---------------------------------------